source |
(catatan dari materi KMB Srikandi TDA Bekasi : Leadership by Mas Arys)
Sebagai
Business Owner/Organization Leader, kita dituntut untuk bisa menjadi Pemimpin
(Leader) yang sebenarnya, dan bukan hanya bertindak selaku Pengatur (Manager)
yang mengatur anak buah. Seperti yang di sampaikan oleh Mas Arys, “Leadership
is Art”, sedangkan “Management is Science and Text Book”. Hal ini berarti bahwa
dalam Leadership (seni), tidak ada batasan-batasan tertentu yang mengungkung kemampuan
seorang pemimpin, sementara dalam Management (science), semuanya sudah diatur
dalam ilmu-ilmu social ekonomi tertentu yang sudah ada dan dibuktikan sebelumnya.
Oleh karena itu sebagai seorang Business Owner/Organization Leader, kita
dituntut untuk tidak hanya memiliki ilmu dan keterampilan Managerial, tetapi
ditambah juga dengan kekuatan Mental, ketajaman Intuisi dan Kreatifitas seorang Pemimpin.
Dalam Leadership ada 4 tingkatan/ jenjang kemampuan yang bisa dijadikan parameter baik
tidaknya kita sebagai seorang Pemimpin, yaitu :
1. Ego
Pribadi (hubungan antara saya dengan saya pribadi)
- Pada tahap yang paling dasar ini, seorang pemimpin diharuskan mampu untuk bertindak jujur terhadap diri sendiri. Seorang Pemimpin harus bisa melihat ke dalam diri sendiri dan mengerti : “orang seperti apakah saya? Ingin jadi apakah saya?”
- Kemudian seorang pemimpin juga harus bisa menguasai hawa nafsunya dan berdamai dengan diri sendiri. Maksudnya berdamai disini adalah : tidak lekas marah/stress apabila keinginan belum tercapai atau bila menghadapi kegagalan dan juga tidak mudah iri terhadap kesuksesan yang dimiliki orang lain. Seorang pemimpin juga tidak boleh mudah menyalahkan orang lain atau keadaan atas kegagalannya.
- Dan juga, dalam tahap ini seorang pemimpin harus mampu menempatkan dirinya sebagaimana mestinya yaitu memisahkan peranan/fungsi ketika dia berada dalam perusahaan/organisasi, dalam keluarga atau di masyarakat. (lingkungan) dan menjalankan fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan porsinya.
2. Antar
Pribadi (hubungan saya dengan orang lain)
- Setelah mampu menguasai ego pribadi-nya, seorang pemimpin dituntut untuk mampu memiliki skill pada jenjang berikutnya, yaitu Kemampuan Berhubungan dengan Orang Lain, apakah itu karyawan/anak buah yang kita pimpin, partner2 usaha maupun customer kita.
- Dalam tahap ini, baik tidaknya seorang pemimpin bisa dilihat dari bagaimana cara kita amemandang orang lain. Apakah kita memandang orang lain lebih rendah dari kita, ataukah kita selalu menempatkan orang lain sejajar dengan kita? Apakah kita bisa menghargai pengetahuan, pendapat, saran dan kritikan dari orang lain, ataukah kita selalu menganggap bahwa kitalah yang paling benar. Banyaknya orang yang menjalankan hukum “Pasal 1 : Pemimpin tidak pernah salah” adalah sebuah hukum yang justru sangat salah.. Karena bagaimanapun, seorang pemimpin adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Oleh karena itu, sebaiknyalah kita mau mendengarkan saran dan kritikan dari pihak lain, kemudian kita bisa memilih dan memilah mana diantara saran dan kritikan tersebut yang bisa kita manfaatkan untuk perbaikan.
- Dalam jenjang ke dua ini juga, kita harus bisa menemukan kekuatan pengaruh kita. Apakah selama ini kita mudah terpengaruh oleh orang lain, atau justru kita yang selalu mempengaruhi orang lain, atau netral-netral saja. Dalam hal marketing, kemampuan kita untuk selalu mempengaruhi orang lain (customer) memang sangat di utamakan. Juga dalah hal pembentukan disiplin dan kinerja bawahan, maka kita harus mampu mempengaruhi orang lain agar mereka mau dan sanggup melakukan apa yang kita inginkan.
- Namun dalam hal-hal lain, kemampuan kita untuk menetralkan pengaruh dari luar juga sangat dibutuhkan, dengan begitu kita bisa melihat segala permasalahan dari dua sisi, dan mengambil keputusan yang paling tepat.
- Seyogyanya seorang pemimpin janganlah mudah terpengaruh oleh orang lain. Disinilah keteguhan mental kita di uji…
“The
key to successful leadership today is influence, not authority.” – Ken
Blanchard
Seorang
pemimpin bisa sukses apabila dia bisa mempengaruhi anak buahnya (dengan cara memberi
teladan, saran-saran yang baik), bukan dengan mempergunakan kekuasaannya semata-mata.
3. Managerial
(tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan dari orang lain).
Dalam
Jenjang yang ke-tiga ini, selain kemampuan pada dua jenjang sebelumnya, kita
sudah mulai dituntut juga untuk memiliki kemampuan memenuhi ekspektasi orang
lain. Kita harus mampu menyelesaikan pekerjaan/pesanan yang diberikan oleh
client/customer tepat pada waktunya dan sesuai spesifikasi yang diinginkan. Caranya
adalah dengan mengatur dan menggerakkan karyawan/anak buah untuk bekerja sebaik mungkin, agar pesanan
tersebut selesai sesuai dengan rencana. Disinilah kemampuan managerial kita
dibutuhkan.
4. Organisational
(kemampuan menjalankan sebuah system).
- Dalam jenjang yang ke-empat ini, seorang Pemimpin dituntut untuk sudah menguasai semua pengetahuan dan skill pada jenjang-jenjang sebelumnya, agar si Pemimpin ini lalu bisa membuat dan menjalankan sebuah system terpadu untuk mengintegrasikan semua lini di perusahaan/organisasinya.
- Dalam tahap ini, seorang Pemimpin diharuskan sudah bisa membuat SOP yang menyeluruh untuk dipergunakan dan dijalankan dalam perusahaan/organisasinya. Juga mengatur pembagian tugas dan wewenang yang jelas pada bawahannya, mengatur cara-cara pengambilan keputusan, menentukan target-target pencapaian yang jelas dan terukur, serta mengatur mengenai pemberian reward dan sanksi yang jelas. Sang Pemimpin juga harus mampu menjalankan segala peraturan dan system yang sudah dibuatnya itu dengan disiplin, jujur, tegas dan adil.
Nah,
dari ke-empat jenjang kemampuan Kepemimpinan di atas, kita bisa melihat ke dalam
diri kita sendiri, "sudah sampai dimanakah kemampuan memimpin saya? Apakah saya
sudah bisa memimpin perusahaan/organisasi dengan segala kemampuan yang dituntut
untuk saya miliki, ataukah sebenarnya saya baru bisa memimpin diri saya sendiri?"
(memimpin diri kita sendiri itu pun biasanya cukup sulit dijalankan). Marilah kita jujur terhadap diri
kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa mengukur kemampuan kita saat ini untuk
kemudian berjuang agar bisa menjadi lebih baik, dan naik ke jenjang berikut yang
lebih tinggi.
“A
leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way.” – John C.
Maxwell
Seorang
Pemimpin adalah dia yang tahu caranya, mau mengerjakannya, dan mampu
menunjukkan/mengajarkan kepada orang lain bagaimana mengerjakannya…
Semoga
kita semua, bisa menjadi pemimpin-pemimpin terbaik bagi siapapun yang kita
pimpin.. keluarga, perusahaan, organisasi maupun masyarakat.
Semoga
tulisan ini bisa bermanfaat.
by : Yulinda
No comments:
Post a Comment