One for All, All for One

Ingat kalimat di atas? Ya, mungkin anda pernah mendengarnya dari sebuah cerita : "The Three Musketeers". Dan istimewanya lagi, kalimat tersebut ternyata merupakan moto tradisional dari negara Switzerland, Unus pro omnibus, omnes pro uno, yang artinya : Satu untuk Semua, Semua untuk Satu

Tapi kali ini kita tak akan berbicara tentang The Three Musketeers maupun negara Swiss. Yang akan kita bicarakan kali ini adalah tentang Team Work.

Bagian-bagian kecil yang terpisah digabungkan untuk menjadi sebuah kesatuan yang lebih besar

Team Work bisa diibaratkan seperti memasak sebuah hidangan. Bahan-bahan yang bisa dimakan secara terpisah misalnya buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, dan lain-lain, disatukan, diberi bumbu, dan diolah menjadi sebuah hidangan yang memiliki citarasa dan penampilan yang berbeda dan menjadi lebih lezat. Kehilangan salah satu bahan tentunya akan merubah cita rasa dan penampilannya. Tetap bisa dimakan, tapi tentu saja tak sama rasanya...

Atau bisa kita umpamakan seperti membangun sebuah rumah, dimana batu, pasir, semen, kayu dan bahan-bahan lain disatukan, ditata dan dibentuk menjadi sebuah rumah yang kokoh. Kehilangan salah satu bahan material tentunya akan mempengaruhi kekuatan rumah yang dibangun, ataupun mengubah bentuknya.Tetap bisa ditinggali, tapi tentu saja tak sama...

Contoh konkret yang pernah saya alami langsung (pengalaman saat menjadi seorang Floor Manager) adalah : Kerjasama dalam sebuah Fine Dining Restaurant (restaurant kelas atas). Untuk bisa mencapai tujuan utama kami, yaitu memberikan pengalaman kuliner terbaik bagi para pelanggan kami, dimana mulai dari pelayanan yang ramah, kenikmatan hidangan, keindahan presentasi makanan, kecepatan dan ketepatan penghidangan makanan/minuman, kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan, maka setiap anggota Team kami harus bekerja sama, bahu membahu dan menghantarkan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Inilah contoh keterkaitan tugas dari semua anggota team kami.. :

• Tugas saya sebagai Floor Manager akan sangat berat tanpa seorang Hostess (penerima tamu) yang dengan ramah menyambut setiap tamu-tamu kami yang datang, karena saya harus mengawasi seluruh jalannya kegiatan dalam restaurant tersebut.
• Seorang Hosstess akan sulit menempatkan pelanggan ke sebuah meja seandainya Waiter (pelayan) tidak mau menyiapkan meja yang akan diduduki. 
• Seorang Waiter tidak akan bisa melayani tamunya dengan baik bila Head Cook (koki kepala) di dapur tidak mau memasakkan hidangan yang lezat bagi tamu yang dilayaninya. 
• Seorang Koki Kepala tidak akan dapat memasak hidangan yang lezat bila masing-masing Line Cook (Koki) maupun Helper (pembantu) tidak menyiapkan bagian atau bahan yang akan di masaknya dengan baik dan benar.
• Makanan yang sudah selesai dimasak akan sulit tiba di meja pelanggan tepat waktu seandainya Runner (Penghidang Makanan) enggan mengantarkannya ke pelanggan.
• Atau pelanggan tidak akan bisa duduk di meja yang bersih seandainya Busser (Pembersih Meja) enggan membawa piring kotor ke belakang dan membersihkan meja untuk bisa ditempati dengan nyaman. 
• Seorang Busser akan kesulitan dengan piring-piring kotor yang bertumpuk seandainya sang Dish Washer (Pencuci Piring) malas menjalankan tugasnya. 

Puluhan orang yang bekerja dalam sebuah Fine Dining harus bekerja bahu membahu dalam ritme yang sama untuk melayani pelanggan mereka sebaik mungkin. Hanya dengan bekerja sama, Team akan bisa mencapai tujuan mereka, dan membuat pelanggan pulang dengan kepuasan tersendiri, yang membuat pelanggan bisa melupakan begitu saja betapa mahalnya uang yang harus mereka bayarkan untuk bisa makan di tempat tersebut. :-D

Sang pelanggan mungkin saja masih bisa tetap duduk, makan lalu pulang, bila salah satu dari mata rantai atau anggota Team di atas tak ada, atau tak berfungsi. Tapi tentunya pengalaman kulinernya akan berbeda, tidak lagi menikmati pelayanan berkelas dari sebuah fine dining, tapi mungkin sekedar pengalaman makan di warung makan biasa.. Tetap enak makananya, tapi tidak sama pelayanannya. Tetap bagus pelayanannya, tapi mungkin tidak sama enaknya rasa masakannya. dan seterusnya... Dan bisa jadi, sang pelanggan akan pulang sambil menggerutu tentang pembayaran yang terlalu mahal atas ketidakpuasan mereka..

Seperti itulah Team Work, masing-masing individu di dalamnya haruslah memiliki kemampuan dan keterampilannya masing-masing. Kemudian mereka disatukan oleh sebuah tujuan yang lebih besar, yang hanya bisa dicapai apabila individu-individu tersebut bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar manfaatnya atau hasilnya. Kehilangan salah seorang dari anggota team yang memiliki kemampuan sendiri akan mengubah hasil yang di peroleh. Mungkin akan tetap berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, tetapi tentu saja, menjadi kurang maksimal. 

Untuk itulah masing-masing anggota Team harus menyadari apa peran penting dirinya dalam team tersebut, dan dengan sukarela serta senang hati mau menjalankan tugas-tugasnya dan membantu rekan satu teamnya untuk bisa mencapai tujuan bersama secara maksimal. Tidak boleh ada anggota yang egois, mau menonjol sendiri dan mengabaikan kerja keras anggota yang lain. Makanan akan jadi terlalu asin apabila sang garam menjadi egois dan mengalahkan rasa yang lain... Atau rumah akan rapuh seandainya semen tak mau bekerjasama dengan pasir untuk membentuk senyawa yang menguatkan batu.. Dalam Team, semua harus bekerja sama, saling berbagi, saling mendukung, saling melengkapi kekurangan yang lain demi mencapai tujuan mereka.. Satu ikatan yang menyatukan semua perbedaan, dan bersama-sama bekerja bahu membahu untuk mencapai satu tujuan. 

One for All, All for One...

oleh : Yulinda